Tolong. Aku benar-benar minta tolong. Aku Cuma minta tolong kasih aku satu aja
motivasi aku untuk bertahan. 4 tahun aku disini, semakin lama aku semakin TIDAK
BAHAGIA. Semakin ku BERTAHAN semakin aku sakit. Ga ada lagi yang mampu
membuatku bertahan disini. Semuanya terlalu menekanku. Pekerjaanku, lingkungan
ku, sahabat ku, bahkan diri ku sendiri. Aku terlalu memikirkan kenyamanan orang
lain disaat aku sendiri bahkan tidak mampu lagi memberikan kenyamanan untuk
diri ku sendiri. AKU MAU PULANG TAPI AKU TIDAK BISA. Lagi-lagi ada kepentingan
lain yang harus kupikirkan.
Tolong, bahkan diriku sendiri semakin menekan ku. Aku lelah. Benar-benar
lelah. Siapa lagi yang mau mengerti diriku. Diriku sendri pun tak bisa lagi
membuat ku bahagia. Dia terlalu sibuk dengan kebahagiaan oranglain. Kesabaraan
tanpa batas ku pun hanya habis terbuang sia-sia untuk orang lain yang bahkan
tidak sanggup menungguku sebentar saja.
Tolong. Hati ku kian hari kian sakit. Melakukan apa yg orang pinta sedang
aku tak pernah dipikirkan nasibnya. Aku semakin sakit saat hanya semakin banyak
menampung kesalahan di mata mereka. Sedang kesabaran ku semakin terasa sia
karena selalu menghapus segala salah terhadap ku. Aku yang selalu salah disaat
orang-orang seakan tak boleh salah.
Tolong. Air mata ku sudah tak terbendung lagi. Bahkan tak jarang aku
menangis dalam kering. Banyak laku yang mengecewakan ku. Banyak kenyataan yang
semakin menyudutkan ku. Sedang aku tak mampu mengucapnya.
Tolong. Kalaupun aku tidak bahagia, paling tidak aku tidak ingin merasa
sesakit ini. Apalagi atas perilaku manusia. Perilaku dari orang-orang terdekat.
Orang-orang yang seharusnya bisa kupercaya untuk menyandarkan hidupku lama
disini. Tapi ternyata semakin menikam ku.
Tolong. Beritahu mereka aku hampir nyerah. Bahkan aku sudah tidak sanggup
lagi. Segala penyakit mental mulai kutakuti saking aku tak mampu lagi menahan
segala amarah ku. Aku hampir depresi. Tolong beri tahu mereka, senyum ku ini
palsu. Aku juga tidak tahu apa kah aku masih punya kemampuan untuk menyembunyikan
segala kepalsuan ini.
Tolong. Aku sudah benar-benar tidak punya lagi orang yang bisa kumintai
tolong. Bahkan diri ku pun sudah tidak bisa melakukan pertolongan pertama lagi.
Aku lelah. Aku Sakit. Aku sedih.