Selasa, 09 Februari 2010

love story II

Ketika aku duduk di bangku kelas 3 SMP, Hati ku yang masih belia mendapati sebuah rasa yang masih sulit ku tangani dan ku mengerti..
hingga aku harus selalu tenggelam dalam pikiran-pikiran yang membuat ku jadi pusing sendiri.

Ya, inilah masalah ku yang cukup rumit itu. Sudah setahun lebih aku menyukai teman sekelas ku saat di bangku 2 SMP, yang bernama Choky, tapi kini kami tidak sekelas.
Kelas kami berbeda jauh. Hal itu membuat ku jadi tak bersemangat lagi  Tapi aku sadar, aku sudah kelas 3, dan bukan waktunya lagi untuk bermalas-malasan, apalagi karena seorang pria.

Akhirnya aku memutuskan untuk lebih rajin pergi ke sekolah, dan untuk menambah semangat ku itu, hampir setiap hari aku meminta izin kepada guru mata pelajaran untuk pergi ke toilrt yang letaknya lumayan jauh dari kelas ku namun untuk menuju kesana, aku bisa melihat choky yang sedang belajar di kelasnya, karena letak toilet tidak jauh dari kelasnya.

Rutinitas izin ke toilet sudah ku lakukan berulang kali dan setiap bhari. Hingga terkadang guru pun curiga.
Tapi itu tak membuat ku menjadi gentar.Karena Choky adalah sumber semangat hidup ku kala itu.
Andai pun dia berhalangan masuk sekolah, entah mengapa hari ku terasa sangat hambar.
Dan kalian tahu, kekaguman ku terhadap Choky sudah menjadi rahasia umum. hampir semua penghuni sekolah tahu perasaan ku padanya. Jujur, aku cukup senang dengan hal itu walau sebenarnya aku juga malu. 

Namun ada sesuatu hal yang membuat ku agak kecewa. Yaitu perasaan Choky terhadap sahabat baik ku, Neerha. Dan lama-kelamaan pun hal ini juga bukan rahasia lagi, semua orang pun akhirnya tahu. Perasaan kecewa ku untungnya masih bisa ku sembunyikan, sehingga semua orang tak kan mengasihani ku. Namun aku juga tak tahu sampai kapan kekecewaan ini harus ku sembunyikan. Dan kemudian, aku mulai mencoba menyukai orang lain, agar perhatian ku beralih dari Choky. Aku pun mulai menyukai teman sekelas ku diam-diam. Dia bernama Rio.

Pada awalnya, aku memang sudah tertarik dengan Rio dari awal tahun ajaran baru di kelas 3. Dia seorang pria yang cukup unik, dan sangat polos. Bayangkan saja, dia tak berani menatap wanita secara langsung, dan selama pacaran pun, dia bercerita pada ku tak pernah melakukan hal lebih dari sekedar berbicara saling pandang terhadap pacarnya. Sungguh masih polosnya dia. Rasanya aku ingin sekali mengenal jauh dirinya, tapi itu terlalu sulit karena dia agak tertutup.

Kini aku akan mulai mengisahkan Rio, seseorang yag lain yang mengisi masa belia ku.

Rio, salah seorang anak basket di SMP ku. Dia hitam manis, dengan perawakan tinggi dan senyum yang hangat. Dia sangat pemalu. Aku sekelas dengannya saat di kelas 3. Namun pada awalnya, aku tidak terlalu dekat dengannya, karena dia kurang terbuka dengan teman-teman di kelas. Bahkan di setiap istirahat pun, dia lebih memimilih berkumpul dengan teman-teman basketnya, atau menghampiri pacarnya yang berada di kelas lain. Di kelas dia memang agak tertutup, namun bila bersama teman-temannya dan pacarnya, dia dapat tersenyum sangat manis. Aku sempat terpesona akan senyumnya, maka dari itu, setiap istirahat, aku selalu bermain dengan teman ku tak jauh dari tempat dimana dia berada.

Namun, ada yang aneh darinya. Entah mengapa, aku selalu menangkap pandangannya yang sedang melihat ke arah ku, lalu kemudian dia trtawa kecil. Mungkin saja karena dia merasa lucu melihat tingkah ku yang rada aneh dengan gaya yang memang agak berlebihan, serta ditambah bicara ku yang bawel.Padahal kala itu dia sedang bersama pacarnya, tapi ia tak merasa sungkan untuk menertawakan aku. Aku memang malu ketika itu, tapi aku juga senang karena dia memperhatikan aku.

pada suatu siang, kelas ku sedang tak ada guru. Aku pun menghampiri meja Neerha dan Annie (mereka teman sebangku) untuk sekedar mengobrol mengisi waktu kosong hingga bel pulang. Kami saat itu membicarakan tentang pria-pria yang good looking di kelas. Dan ternyata, tanpa diduga, pilihan kami sama, yaitu Rio. Akhirnya kami sepakat untuk bersaing mendekati dia, tetapi ini hanya untuk bercandaan saja, bukan untuk serius, karena pada saat itu pun Annie juga sudah punya pacar.

Aku sangat optimis untuk mengungguli persaingan ini. Meski aku tahu, kedua lawan ku ini sangat berat, Annie, gadis paling cantik dan pintar d kelas, sedangkan Neerha, terpintar kedua dan sangat supel, tapi aku tidak pesimis sama sekali. Karena aku mempunyai suatu hal yg sangat ku andalkan saat itu, yaitu Sikap Blak-blakan.Dibanding mereka berdua, aku lebih mudah bergaul dengannya, meski bergaulnya dengan pertengkaran.

Yah, karena hal itu lah, akhirnya aku bisa mendekati Rio. Dia ternyata lebih baik dari yang ku bayangkan. Dia sangat setia kawan dan perhatian. Pada saat aku mengalami insiden kecil ketika praktikum, semua teman menertawakan ku, tapi hanya dia, yang dengan jantannya membantu ku menyelesaikan masalah itu. Aku benar-benar mulai jatuh cinta saat itu. Sosok choky yang sempat ku sayang, perlahan redup karenanya.

Dan hingga akhirnya, seisi kelas pun tahu tentang perasaan ku terhadap Rio. Aku sangat sedih dan malu. Aku takut dia membenci ku. Tapi apakah yg terjadi...Dia tak peduli, dia tetap bersikap seperti biasa, tak menjauhi ku, dan tetap bersikap baik. Ya Tuhan, aku sangat senang saat itu. Perasaan ku semakin meluap, bahkan Choky benar-benar tak lagi ada di mimpi ku.

Namun perjalanan cinta ku kali ini tak semulus perkiraan ku. Elsa, kekasih Rio sepertinya tau tentang perasaanku. Sehingga dia tiba-tiba menjauhiku. Dan itu berdampak pada sikap Rio terhadap ku. Tapi untunglah tak berlangsung lama. Pada saat itu aku sempat berpikir, kalu ternyata aku salah telah menyukainya. Dan perasaan terhadap Choky kembali timbul. Kini perasaan itu seimbang antara Rio dan Choky. Sekeras mungkin aku ingin mengubah perasaan-perasaan itu menjadi perasaan pertemanan.

Namun sangat sulit, ini semua karena mereka berdua juga. Yang pertama Choky, pada suatu hari, aku sedang berjalan di lorong kelas. Aku berpapasan dengan Choky, sebisa mungkin aku berusaha untuk menahan rasa ku terhadapnya. Dan itu berhasil, aku tak sehisteris dulu. Tapi..., tiba-tiba dia memanggil ku, aku pun menyautinya dengan tidak semangat, dan akhirnya usaha ku runtuh dalam sekejap ketika dia melontarkan senyum manisnya dan menitipkan salam kepada Neerha, dan juga DIRI ku. aku sangat senang, ternyata dia masih menghargai ku. Berikutnya, Rio. Aku juga sedang berusaha untuk nemapikan rasa terhadapnya, tapi semua usaha ku sirna, ketika ku tahu bahwa dirinya menulliskan NAMA ku di daftar angket kelas, nominasi termanis :) :). Yah akhirnya benar-benar sia semua usaha ku. Hingga lulus dari SMP, aku tetap mebawa perasaan yang sama beratnya terhadap RIO dan CHOKY.

Akhirnya di SMA, Choky jadian juga dengan Neerha. Dan Rio, diawal SMA, kami masih berhubungan dengan baik walau tak pernah berjumpa. Lalu sempat Lost contact, dan kini kembali terjalin melalui Facebook. Dan perasaan yang dulu sama beratnya, kini perlahan hilang. Mereka hanya sebagian dari kenangan manis masa SMP. Walau begini akhirnya, aku tak pernah menyesal telah menyayangi mereka. Karena berkat mereka lah aku bisa menikmati masa remaja yg sesungguhnya, dan mengambil pelajaran yang berarti untuk masa selanjutnya :) :) :)

Dan jangan kira kisah ku akan habis sampai sini..
masih akan berlanjut smpai aku temukan cinta yg lebih baik.