Jumat, 28 September 2012

Happy Birthday IYAS

28 September 2012

Hari ini ulang tahun salah satu sahabat terbaik ku.

Meski kami terkadang saling menyakiti, tapi kami saling memaafkan.
Saling sibuk dengan dunia sendiri, tapi saling merindukan.
Dia memang tak selalu ada, tapi selalu setia.
Dia juga tak selalu menemani, tapi selalu menyemangati.
Membiarkanku mencari kawan pengganti, tapi takkan membiarkanku sendiri.
Membiarkanku berkeluh kesah, tapi tak membiarkanku untuk menyerah.

Dia tak selalu ada dalam setiap nafasku.

Tak selalu hadir dalam setiap moment indahku.
Tak selalu bisa menjadi pendengar curhatku.
Tapi dia selalu bisa menjadi yang pertama menyapaku ketika aku terdiam membisu.
Terdiam menahan segala emosi dan airmata, Ya dia kan hadir saat itu juga.


20 tahun lalu dilahirkan ke bumi untuk menjadi seorang wanita yang tegar.
Seorang yang ku kenal sejak SMP di SMP 213, dan menjadi sangat dekat di SMA 44.
Hingga kini kami sama-sama menjadi mahasiswa di UNJ
Meskipun begitu, kami jarang berjumpa.


Terlalu banyak kesamaan dari kami.

Kami menyukai Korean Wave, Film India, Komik dan Novel Remaja, Penikmat kuliner, dll.
Bahkan kisah cinta kami juga sama :')
Itu yang membuat kami semakin dekat untuk saling mendukung satu sama lain.



Dia lah si Wanita Tegar itu.





SELAMAT ULANG TAHUN IYAS 
Semoga menjadi wanita yang soleha dan senantiasa bahagia selalu. 
Semoga lekas dipertemukan belahan juwa yang akan membuat lo makin mengerti indahnya dicintai.
Semoga segala apa yang lo cita-citakan terwujud dan dapat membanggakan orangtua lo.
Semoga lo selalu dicintai dan disyangi orang-orang disekitar lo.
Dan semoga kita bisa jadi sahabat sampai ulang tahun terakhir kita masing-masing.


Terimakasih udah jadi yang terbaik buat gw. Meski gw belum jadi yang terbaik buat lo hehe.Maaf gw juga ga selalu ada, terlalu sibuk sama dunia gw sendiri. Dan untuk ultah lo kali ini aja gw ga bisa ngucapin langsung. Maaf yaaaaaaa hehehe... Pokoknyamah you're the best laaah Sep...
Love you :*





Kamis, 27 September 2012

Tentang Kita


Aku begitu merindukan malam, dimana kau akan hadir dalam sebuah layar kecil yang tertulis jelas nama mu disana. Setiap malam kau ajak ku berbasa-basi tapi bagi ku itu sama sekali tidak basi. Kau mulai memberikan rembulan sendiri untuk malam ku. Ya kau sukses membawaku lebih jauh, dan lebih jatuh kedalam pesonamu. 

Dahulu kau tampak nyata. Aku tak hanya sekedar jatuh cinta pada sebuah nama. Kau rangkul aku pada sebuah kesempatan, dan kau bahkan selalu mengambil kesempatan untuk menggenggam tanganku. Ah, aku masih ingat jelas pertama kalinya aku meleleh karena sebuah sentuhan. Kita juga tak hanya bicara ketika malam datang. Kau hibur aku ketika ku bersedih, kau menghampiri dan menanyakan kesalahanmu ketika ku marah, kau yang menemaniku ketika ku sendiri, dan kau yang selalu menanyakan keberadaan ku. 

Sebuah hubungan yang sebenarnya bernama 'Persahabatan' itu membuat ku agak kecewa. Karena ku pikir setelah apa yang kita jalani lebih dari sekedar itu. Mungkin memang aku yang terlalu berbesar kepala. Tapi entah sejak kapan kau mulai benar-benar berubah menjadi sesosok maklhuk yang tak lagi kukenal. Bahkan aku sempat lama melupakanmu setelah apa yang kau perbuat padaku.

Sempat aku terbakar api cemburu. Menangisi kamu yang sedang bercumbu dengan wanita yg sama sekali tak ku tahu. Tak ingatkah kau sedikit pun pada ku saat itu. Apalagi kau tak pernah mengabariku. Entah salah apa aku pada mu. Malam ku kian pekat, dan basah... Pesona mu tak lagi membawakan rembulan untuk ku. Namamu tak pernah lagi muncul di layar kecil ku. Dan kamu benar-benar menjadi basi buat ku. 

Tapi kini setelah aku mulai berhasil menapaki langit sendiri, kau hadir kembali. Dengan cara yang berbeda yang sebenarnya tak lebih indah dari kisah kita yang dulu. Pertama kau mulai isi malam ku dengan basa-basi mu itu lagi. Tapi memang tak sesering dulu. Tetap saja kau sukses merombak pertahanannku. Kau ciptakan rasa rindu yang berkecambu di hati ku. Perlahan tapi pasti, kau masuk dalam setiap angan dan impian ku lagi. Mungkin terkesan indah, kisah laluku kembali. Tapi sekali lagi ku katakan, ini tak seindah dulu.

Saat ini aku hanya sedang merasa bercumbu dengan sebuah bayang semu. Bercengkerama dengan sebuah nama tak berwujud. Bercengkerama lewat kata demi kata, namun tak berucap. Itupun hanya ketika sang mentari benar-benar terlelap. Karena ketika mentari bertandang dilangit, dan kau mulai berwujud, kemudian kita berjumpa, kau akan menjadi orang yang berbeda. Namamu masih sama, tapi sikap mu yang berubah.

Kau akan acuhkan aku, seolah aku bukan siapa-siapa mu. Jangankan kau sentuh aku seperti dulu, untuk sekedar berdiri dekat saja nampaknya kau malu. Ada apa dengan mu, dan apa salah ku. Mengapan dengan yang lain kau begitu menyenangkan, tapi dengan ku kau begitu asing. Dan yang paling ku heran, disaat tak ada siapa pun dan ketika malam kembali datang kau menjelma lagi menjadi sesosok nama yg kucinta. Kau tak pernah tahu kan, ini lebih dari sakit yang pernah kurasa dulu. 

Masih ingat jelas, pernyataanmu yang menganggapku sahabat. Dulu ku anggap kita memang lebih dari sekedar itu. Tapi kini, sama sekali tak kudapati sikap seorang sahabat dari mu. Bahkan sampai saat ini aku masih keliru, manakah dirimu yang sejati. Meski keduanya sama-sama menyakiti. 

Kau datang disaatku bimbang, dan kau pergi disaat ku tersakiti. Sebenarnya apa yg kau pikirkan. Sikap mu yang dulu saja belum kutemukan jawaban dan maksudnya. Lantas mengapa kau sekarang kembali memberi pertanyaan besar dalam hidup ku. "Mengapa kau dulu begitu perhatian padaku ?", "Mengapa kau berani menyentuhku ?", "Mengapa kau selalu hadir disetiap malam ku ?", "Mengapa kau selalu ingin di dekat ku ?" Pertanyaan itu saja sampai saat ini belum terjawab. Kini kembali ku harus bertanya, "Mengapa kau hadir kembali?", "Mengapa kau dekati ku lagi?", "Mengapa kini kau berubah?", "Mengapa kau memebedakan aku dengan yg lain?", dan "Apa maksudmu dengan perlakuan mu  dan kata-kata manis mu selama dua tahun ini?"

Aku rindu kamu yg dulu yg berwujud dan bisa ku sentuh dan ku genggam. Tapi aku juga agak suka kamu yang sekarang, yang lebih bisa untuk serius. Tapi kamu yg dulu dan kamu yang sekarang sama. Sama-sama terlalu misterius. Aku tak pernah benar-benar tau apa yng sedang kau pikirkan dan lakukan. Yang pasti saat ini, kau akan hadir ketika kau ingin hadir. Tak ada lagi rembulan yang kau bawa. Karena kehadiranmu pun tak selalu lagi kurindukan. Aku justru berada pada keraguan dan ketakutan...

Ketika kau nanti tahu semua ini, berhentilah bermain-main dengan perasaan seorang gadis. Kau tidak akan pernah tau pentingnya arti sebuah impian dan harapan. Dan ketika kau berhasil menghancurkannya, seharusnya kau tahu kapan kau pergi dan tidak pernah kembali lagi. Semua cerita tentang kita, biar ku kenang indah dalam sebuah tulisan. Kita tak pernah tahu nanti, mungkin saja kita berjodoh. Dan kau bisa baca dan selami tiap kata agar kau tahu bagaimana caranya membuat ku jatuh cinta pada mu, dan bagaimana saat itu kau menyakiti aku. Hingga kau berjanji tidak akan melakukannya lagi. Aku berdoa untuk mu, dan untuk kita :)


Salam ku, Sahabatmu

Rabu, 26 September 2012

Cinta diam-diam II



Mencintai dalam diam atau cinta diam-diam..
Mungkin banyak yang bilang ini adalah kelakuan dari si pencundang yang 'cari aman'
Berani mencinta tetapi takut sakit hati. hemmmm
Sebenarnya tanpa disadari, cinta diam-diam itu justru lebih banyak sakitnya loh.
Waktu itu ada teman gw yang bilang,

"Kalau cinta katakan saja, jangan ditahan. Karena biasanya, yang ditahan itu yg bikin sakit hati"


Well, ada bener nya juga. Memendam dalam diam itu gak enak.

Apa yang mereka rasa tak pernah terucap kata.
sikap mereka setiap hari juga nampak sama.
jadi 'dia' mana tahu mereka sedang mencinta atau terluka.


Tapi adakalanya cinta diam-diam itu diharuskan.

Karena hubungan manusia bukan hanya sekedar pacaran
Jika memang keadaan lebih memungkinkan untuk menjadi sahabat atau teman
Yah kenapa nggak untuk lebih lama menahan perasaan.
Daripada kejujuran nanti justru berubah menjadi kehancuran
Tentang perasaan ini sepertinya memang yang tahu cukup mereka dan Tuhan.


Jadi cinta diam-diam bukan perilaku sang pecundang.

Karena terlalu banyak rasa, dan asa yang tersimpan dihatinya
Pasti ada seribu alasan baginya untuk menahan cintanya sendiri.
Kita tidak pernah tahu pasti, karena mereka terlalu penuh misteri.
Yang pasti merekalah pejuang cinta sejati
Mencintai tulus tanpa henti, meski sakit dan perih


Beruntungnya 'dia' yang dicintai secara diam-diam.



Semoga cinta mereka yang diam-diam ini, diam-diam berbalas di masa depan nanti :)


Cinta diam-diam





"Aku tersakiti hati yang kujaga
Pada cinta yang tak pernah berkata
Terperangkap akan cerita tanpa cerita
Hanya ada aku dan tak pernah ada Kita "




Selasa, 25 September 2012

bisikan sang malam

aku bagaikan sepekat malam yang berbisik.
merindukan kerinduan angin yang dulu memecahkan keheningan ku.
angin yang kian hari semakin terikat pada malam-malam ku.
melupakan ku pada kenyataan malam yang tak pernah bersinar

Kala itu aroma segar semerbak hiasi gelapnya malam ini
malam yang selalu ku nantikan bisikannya
membisikan suara angin yang menari indah di angkasa
malam yang pekat pun seakan bersinar dibuatnya.

aku lupa bagaimana caranya malam bisa berganti siang
karena malam ku kian panjang sejak angin berhembus hingga ke relung kegelapan ku.
aroma nya yang tak pernah kulewati dan selalu kunikmati dalam kesendirian
Hingga sampai tiba saatnya hanya pada ujungnya yang tercium.

kau adalah angin yang terbang bebas sesukamu, bahkan untuk menghilang sekalipun
karena kau adalah angin yang tak bisa berhenti dan terus berlalu.
aku tetap sebagai malam yang hanya bisa diam dalam gelap
tapi aku mulai berbisik dalam pekat menyerukan kerinduan ku padamu.





Minggu, 09 September 2012

Nice People, Nice Holiday 2

oke lanjut ke cerita liburan gw kali ini..


akhirnya gw tiba lah gw di Kebumen pada jam setengah sembilan malam, tepat di depan pasar karang anyar *yg ternyata udah digusur -__- . Disana sudah dijemput mama wiwin, om-nya wiwin dan ketiga sepupunya Wiwin. Yang pertama kita lakuin adalah makan mie jawa dipinggir jalan. Mantaap bgt dimalam yg dingin kala itu menikmati semangkuk mie jawa yang panas. 


Riza, Vina, Wiwin di lesehan Bakmi Jawa
It's the Star, Mie Godok Jawa dan Teh manis hangat. Yummieeeee

Waktu itu kita makan ditraktir mama Wiwin. Lepas dari situ kita masih harus melanjutkan perjalanan lagi dari jalan raya untuk masuk ke perkampungannya dengan mobil. Ternyata lumayan jauh loh. Setibanya kita kembali disambut keluarga wiwin yg lain, disana ada kedua mbahnya, papa wiwin, serta ketiga tantenya. Ah mereka hangat sekali menyambut kita :).

Disana kita disambut kakek-nenek Wiwin, baiiik bgt. Ada juga Om dan tantenya Wiwin. Omnya wiwin itu pengajar di Akpol, sedangkan istrinya seorang guru. Gak heran keduanya juga sangat baik, ramah, dan gaya bicaranya yang berpendidikan. Mereka dari Semarang, dan demi keluaraga Wiwin yg lagi liburan di kampung, mereka pun ikut liburan juga disini dengan kedua anaknya, Afifah dan Nining. Berikutnya ada kedua tantenya wiwin yg lain, tante nomor 7 dan nomor 8. Mereka juga tinggal di Semarang, ikut ke kampung bersama Omnya Wiwin, Selama di kampung, mereka yang memasak buat kita. Mereka ke kampung tanpa suami masing-masing, hanya dengan membawa anaknya masing-masing. Tante nomor 7 dengan Hilmi dan Hanan yg masih bayi, sedangkan tante nomor 8 dengan membawa si Caca yg ceriwis. Terus disana juga ada Agis dan Mba Upik. Sepupunya Wiwin yg memang tinggal disana, anak dari Almarhum kakak mamanya Wiwin.

Akhirnya pagi pun tiba. Ternyata pemandangan kampung wiwin memang ruaaaar biasa. Dikelilingin hamparan sawah yg luas, dan persis disamping jalanan rumahnya ada kali aaah seru bgt. Kita pun pada pagi hari itu setelah sarapan lanjut jalan-jalan disekitar sanah. Kita beramapat, Gw, Vina, Wiwin, dan Riza, serta keempat sepupunya Wiwin. Ada Nining, Afifah, dan dua adik kecil yang paliiiing ngangenin dan ngegemesin yaitu Hilmi dan caca :). Kedua bocah yg hobinya berantem dan bikin suasana jadi ramai.

Nih dia foto-foto pas di moment tersebuuuuut...

Gw, Riza, dan Vina dengan dua adik lucuuuu Caca dan Hilmi  :))
Montok-montooooks yaaah hihi
Riza, Vina, Afifah, Nining, Agis, Wiwin, Hilmi, dan Caca
Liat deh mukanya masih pada ngantuk haha

Nah ini gw hehe.
Liat deh pemandangan dibelakang, AMAZING kaaaaan....
Ini pas mau turun ke sawah
si geboy Vina dan brondong barunya hihihi
moment pas Hilmi jatoh haha
*ga terlalu keliatan yah jatohnya sayaang*
Abis jatoh masih aja action -___-
Nah ini orang-orangan sawahnya wkwkwk
*Riza*
  

 Jasa penggilingan padi keliling *keren dan praktis*

Siangnya kita lanjut ke rumah keluaraga Wiwin dari bokap. Enaknya, keluarga mama dan papanya wiwin itu satu kampung, jadi dr rumah tempat kita nginep, tinggal jalan kaki aja, gak jauh lagi untuk ke rumah sodaranya papanya Wiwin. Yang ikut kesana itu gw, Wiwin, Vina, Riza, dek caca, dek Hilmi, mama dan papa Wiwin, dan Omnya Wiwin yg kemaren jemput kita. Disana kita minum kelapa muda langsung dari buahnya. Segeeeeeer bgt. Terus makan siang juga, gw sampai nambah loh haha. Keluarga disana juga gak kalah ramahnya. Semuanya baik-baik dan menyambut kami hangat.

Sorenya kita bergegas kembali ke rumah mbahnya Wiwin. Saat itu yg pulang anak-anaknya aja, karena mau diajak jalan-jalan keliling kota Kebumen sama Omnya Wiwin. Ohya sebelumnya, Om nya wiwin udah pulang lebih dulu. Pas diperjalanan pulang, kita lewat kandang sapi, dan ternyata Hilbi yg bertubuh tambun itu takut sapi. Dia gak mau pulang dan malah jadi nangis ketakutan, padahal udah dibohongin tapi tetep ga mempan. Akhirnya terpaksa gw gendong. Daaaan guys, ternyata sok-sokan mau gendong dia itu adalah kesalahan terfatal. Karena sumpah demi susu sapi, dia beraaaaat bgt. lebih berat dari galon aqua yg biasa gw angkat di rumah. Tapi karena dia udah bener-bener hopeless, akhirnya tetep gw gendong dengan bantuan wiwin. Ah Tuhaaaan, tetp aja lebih suliiit meski tak sesulit move on. Aku gaaak kuat, dan untung aja Omnya wiwin datang, dan beban ini pun keserahkan pada beliau. 

Singkat cerita, waktu sudah sore. Kita pun bergegas menuju Kota. Yang ikut jalan-jalan saat itu Om dan tante nya wiwin, serta kedua anakanya, Nining dan Afifah, serta sepupu Wiwin yg lain,Hilmi dan Agis. Dan tentu saja kita berempat. Sayang si caca gak ikut, karena mobilnya gak muat. Kalo caca aja sih bisa, cuma masalahnya ada Hilmi dan Caca, salah satu orang tua mereka tuh harus ikut. Kalo gak ikut, sekalian salah satu anaknya yg gak ikut. Karena duo cilik ini hobi bgt berantem, kalo orangtuanya gada yg ikut, gada yg bisa nglerai. Makanya, kali ini Caca yang harus dikorbankan. 

Ternyata perjalanan dari kampunya Wiwin ke Kotanya Kebumen itu lumayan jauh loh. Bisa sampai 1 jam. Eiiits jangan mentang-mentang cuma 1 jam dibilang deket. Di Jawa tuh kalau jarak tempuhnya 1 jam ya bener-bener 1 jam, tanpa macet dan berbagai hambatan, so jalannya itu beneraaan jauh. Ga kaya Jakarta, Jarak blok M bekasi aja bisa sampai 2-3 jam padahal ga seberapa jauh -__-. Lanjut, setelah muterin Kota, kita berhenti di alun-alun. Yang pertama kita lakuin adalah naik odong-odong kereeeeen. Odong-odongnya kita yg nyupirin sendiri loh, trs ada musiknya, belum lagi berbagai hiasan. Omnya wiwin sewa 2 odong-odong, satu kita yg muda-muda *asyeeek, satunya lagi buat dia dan istrinya serta anak-anak kecil kaya Hilmi, agis, dan afifah. Nah odong-odong yg anak muda, gw yg nyetir tuh hehe. Seruuu bgt, kita balapan sama odon-odongnya Omnya wiwin, akhirnya tetep aja kita kalah. Karena putus asa pun, akhirnya kita balap mobil yg lagi parkir wkwkwk. Setelah itu acara dilanjutkan dengan foto-foto dan makan di lesehan pinggir jalan.

Ini Odong-Odong kebangaan gw haha.
Foto di depan SMA 1 Kebumen
Niat foto disini mau pamer sama Lina yg alumni sekolah ini hehe
nah iki si tambun Hilmi.
cocok jadi iklan so klin *eh pepsodent deng
ini akikah di depan alun-alunnya, eksotis kan wkwk
Ini foto pas jalanan lagi sepiiiiii
Foto bareng keluarga Omnya Wiwin
Saat makan lesehan dipiingir jalan
Jaung lahaaaap aneet
Setiap ngelihat ini pasti laper   -___-
Okeee saatnya pulaaaang.
Kembali ke kampung Kalianyar

  Malemnya kayanya gada yg perlu diceritain. Karena semuanya tepaaar. Sampai sampai ga nonton Grand final Indonesian Idol. SIngkat cerita, pagi pun tiba, kita bergegas menuju Goa Jati Jajar. Kali ini caca dan mama wiwin ikut. Perjalanannya juga lumayan, kira-kira menghabiskan waktu 45 menit. Di dalam goa nya ini ada 2 mata air gitu. Ada yg khasiatnya untuk awet muda, dan ada yg untuk cepet dapet jodoh. Nah berhubung kita berempat saat itu *eheeum, langsung lah kita lebih nyerbu ke yg urusan jodoh haha. Tapi kecuali Janung, dia takut. Mungkit takut sisiknya keluar kalau kena air. Entahlah. Keluar dari Goa, tanpa ba bi bu kita langsung belanjaaaa cyiiiin. Tapi sayang, saat itu Vina dan Mama wiwin lagi sakit. Jadi mereka tereliminasi terlebih dahulu. Cumaaaaa yaaa, si Wiwin tega bgt, kan mamanya minta dianterin ke mobil dulu, nah karena si Vina emang juga lagi sakit, dia pengen ikut. Nah iki,mungkin karena berpikir tujuan mereka berdua sama, Wiwin malah nyuruh Vina yg nemenin Mamanya, sekalian mereka ke mobil bareng. Sedangkan dia mau gabung ke gw dan Riza untuk belanja. Nah pas selesai belanja ternyata kita gak liat Vina dan mama wiwin di tempat perisitirahatan, gak lama kemudian pun mereka datang dengan ditemani om nya wiwin. Vina sambil nangis gitu. Ternyata mereka berdua sedari tadi jalan sambil keliyengan nahan sakit masing-asing. Tuh kaaan, wiwin emang tegaaa bgt cobaaaa *piss wiiing. Lagian orang lagi sakit malah disuruh iring-iringan sendirian hahaha. Setelah sakitnya gak terlalu kerasa lagi, Vina akhirnya mulai  nyusul belanja. Ohiya kita juga beliin oleh-oleh untuk temen-temen sekelas La la la ye ye ye......

Nih foto-foto pas di Goa Jati Jajarnya..

Foto dulu di depan gerbangnya

Wiwin dan Mamakee

Foto di depan Goanya

View dari dalam goa
Nih menu makan siang kita.
Ada daging kelincinya iiiih kan kasian -.-

Nih pas si Vina nangis. Kece kan wkwkwk

Ini oleh-oleh kita untuk Geng...

Malamnya, sodara-sodara Wiwing yang dari Semarang mengakhiri liburannya. Mereka pulang ke rumahnya. Ah sedih bgt deh gak ada Caca, Hanan, dan Hilmi. Sepiiiiii bgt, gak ada yg cerewet lagi kaya si Caca, gak ada yg badung lagi kaya si Hilmi, dan gak ada dedek bayi yg bisa digendong-gendong lagi kaya si Hanan :(. Tapi yaweslah, toh esoknya juga kita juga udah pulang. Wiwin dan keluarga, serta Riza dan Vina pulang ke Jakarta, sedangkan gw masih harus melanjutkan destinasi yang lain. Yaitu ke Purwokerto dan Jogja. Eniwei dari awal gak ada fotonya dedek Hanan ya hehehe

Aku dengan dedek Hanan.
Lucuuu yaaa tambunnya sama kaya kakanya *Hilmi

Di malam terakhir itu, kita bercengkerama berempat di teras sambil menikmati teh hangat dan Indomie rebus. Kita mulai mereview apa saja yang udah kita lalui bersama di Kebumen sambil ketawa-ketawa mengenang itu. Mulai dari Vina yang bangga bgt bisa bahasa jawa ngapak-ngapak. Kata yg paling dia hapal itu "ana ngapak-ngapak nang kene" sampai di-tweet sama dia haha. Terus juga ngikutin logatnya Hilmi yg manggil ibunya dengan bernada gitu, salah satu kalimatnya, "Ibuuuu~ Bapake telpuuun~". Terus ngebahas Caca yang suka bgt mainin jam kitty gw yg bisa bunyi dan ngeluarin suara. Yang lucu tuh caranya dia nanyain jam gw, "Mbake, jamnya ilang ya ?" padahal dia udah liat jelas jam gw ditangan, hahaha itu karena gw usil bohongin dia jam nya ilang. Jadi dia seakan mau yakinin gw kalau jam gw itu sebenernya ada hehe. Kasian caca, karena udah gw bohongin dia jadi segan sama gw. Puncaknya pas ngebahas Hilmi yang jatoh 2x. Yang peratama dia guling-guling masuk ke petakan sawah wkwkwk *kalo inget ini gw ngakak mulu. Awalnya sih dia pengen nangis, Tapi gara-gara kita pada ketawa, dia jadi ikutan ketawa :D. Terus juga pas lagi main pinggir sungai dia juga jatoh. Jadi sungainya itu ga sejajar sama jalanan. Sungainya di bawah, jadi turunan gitu dari pinggir jalan. Nah si Hilmi, entah gimana caranya, dia bisa jatoh merosot dengan keadaan kepala di bawah, kaya Superman mau ngeluncur gitu wkwkwk anjiir kocak bgt. Lagi-lagi gak nangis, gara2 kita juga ketawa. Bener-bener deh tuh anak badungnya bukan maeeen. Selain itu juga kita ngebahas hal-hal postif selama disana, khususnya gw sih. Selama disana gw jadi sering bangun pagi, gak insom lagi, terus mau makan sayur, dan nyuci baju sendiri. Ohiya sebelum malam itu juga, sorenya sepulang dr Goa jati jajar, kita main di pinggir Kali. Waaaah pemandangannya keren bgt :). Disana kita foto-foto sambil main-main. Nah ini moment pas si Hilmi jatoh    kedua kalinya. 

Foto di pinggir kali sebelum rombongan Semarang pulang
berempatan.com
antara seksi dan alay wkwk

Lanjut, kita juga mengenang kebiasaan kita selama 4 hari disana yang berantem terus. Apalagi pas masak Indomie itu, sampai berisik bgt di dapur gara2 kita berantem sambil cekikikan. Nah yg paling gokil di malam itu adalah pas gw ngerjain orang lewat, pas ada yg lewat naik motor, gw teriakin "Mas mampir mas" hahaha pasti disangka setan sama tuh orang, secara suasana lg sepi dan gelap gitu. Tapi ga sampe malem bgt sih kita di teras, si Riza ngajak masuk mulu katanya kedinginan. Akhirnya kita semua masuk dan lanjut tidur. *ohiya ini pas di jakarta gw baru tau loh ternyata si Riza ngajak masuk karena ngeliat sesuatu yg aneh di luar (penampakan) mungkinkah ini karena gw kualat ngerjain org yg lewat -___-

sedapnyaaaaa...

Ini yg kita nikmatin.

Riring dan Wiwing....

Besoknya jam 8 kita semua udah rapih, khususnya gw. Karena gw harus pulang duluan. Gw mau lanjut ke Purwokerto, ke kosan Kiki, temen deket gw pas SMP. Rencananya darisitu gw dan dia mau ke jogja, ke tempat temen kita yg lain. Nah makanya karena destinasi gw masih panjang, gw chao duluan. Gw pamit dengan semua orang yg di rumah. Dengan diantar Mbak Upik, sepupu tertua Wiwin, gw di antar ke Gembong dengan motornya. SUmpah naik mootornya melebihi gw haha. Mantaaap di tengah jalan gerudukan diajak ngebut. Ternyata mbak Upik orangnya baiiiik juga loh. Sepanjang perjalanan kita ngobrol banyak, malah dia ngajak gw balik lagi ke Kebumen gak mesti ada wiwinnya hehe. Ohiya eniwe ternyata lagi-lagi perjalanan lumayan jauh -.- Sesampainya di jalan raya gombong, gw nunggu bis lumayan lama. Dan mbak Upik masih setia nemenin padahal dia udah terlamabat kerja. Tapi akhirnya datang juga, dan gw pun lekas pamit ke Mbak Upik dan naik bis itu. Bis anatar kota Solo-Purwokerto Via Kebumen.

sekian dulu yaaaa
nanti bersambung lagi ke part berikutnya.
perjalanan liburan gw masih panjang :))