Rabu, 12 Desember 2012

Perpisahan

*dedikasi untuk sobat yang sedang patah hati*

Mungkin kita semua pernah begini..

Menemukan sesosok jawaban pada diri seseorang
Menjadikannya sebagai salah satu tujuan doa
Menganggapnya sebuah akhir dari pencarian
Hingga mencoba mempertahankannya dalam berbagai keadaan..
Keadaan.. Kita lupa, kita lemah dengan ini..

Hingga keadaan memaksa kita memilih..
Memilih yang kita inginkan atau yang kita butuhkan..
Mungkin terus memiliki apa yang paling kita sayangi adalah keinginan semua orang.,
Tapi terkadang melepaskannya adalah hal yang paling kita butuhkan..
Apalagi jika yang kita sayangi memang menginginkan kebebasan..
Mungkin saat itu kehilangan memang benar-benar yang kita butuhkan..
Dibutuhkan untuk menunjukan kebijakan dan kebesaran hati seorang manusia..
Melepaskannya bukan berarti keikhlasan, tapi keharusan..
Bukannya rela untuk melepasnya, hanya mungkin akan terlalu lelah mepertahankannya..

Sedih? Menyesal?  Menangis? 
Apa yang perlu ditangisi ?
Kita tidak gagal. tidak pernah gagal..
Perpisahaan tidak selamanya berarti kegagalan..
Berusaha untuk mempertahankannya adalah perjuangan
Dan merelakannya bahagia di jalannya sendiri adalah keberhasilan.
Meski doa dan impian yang sering teucap tidak berakhir sesuai harapan

Tak ada yang perlu disesali bila perpisahan itu benar-benar terjadi.
Yang perlu kamu mengerti hanya terkadang rencana tak pernah benar-benar berjalan..

Yang ingin pergi, biarkan saja pergi. 
Semua adil selama kita masih sama-sama mencari 
Mencari kembali kebahagiaan kita sendiri.

Teruslah mencari, ini bukan akhir, ini adalah awal
Awal untuk menata kualitas hidup yang baru dan lebih baik.
Awal untuk menikmati pencarianmu lagi
Dan semua itu adalah awal dari kesabaran..
Tenang saja, Kesabaran tidak pernah berakhir sia-sia. Itu yang Allah janjikan.

Semua orang tentu menginginkan pasangan terbaik.
Tapi kita tidak pernah benar-benar tahu yang baik bila kita tidak pernah salah.
Dan beginilah konsekuensi kehidupan..
Setidaknya kamu pernah dicintai dan mencintai..
SEMANGAAAAAAAT :))

Kamis, 06 Desember 2012

Sadarkah Mereka ?


aku baru saja tersadar..
tapi entahlah mereka sadar juga atau tidak..
yg pasti prasaan ku sangat tidak karuan ketika ku tersadar akan hal ini..

beberapa bulan ini kami terlarut dalam kesenangan lulus sekolah..
sibuk akan bermacam2 tes masuk PTN.
serta kalang kabut menentukan masa depan..

tapi sungguhkah mereka sadar..
bahwa hal itu lah yg dapat mengnhentikan kebersamaan kami kelak..
hal-hal itu membawa kami pada kedewasaan nantinya..
dan membuang waktu cukup banyak bagi kami untuk bersama kembali tentunya..

ketika kami dinyatakan LULUS..
kami sungguh senang tak terkira..
bahagia rasanya karena kami dapat terbebas dari aturan2 yg mengekang, pelajaran2 yg membosankan, pagi hari yg menyebalkan, guru2 yg bawel serta kadang menjengkelkan, dan tentu sekolah yg selalu mengeruk uang orang tua kami.

Itu hanyalah beberapa penderitaan kami,
tp apakah mereka sadar..
dari sebuah sekolah yg kami anggap sangat menderitakan itulah kami dapat bertemu..

setelah lulus, kami pun sibuk menentukan masa depan..
memilihi universitas yang bergengsi dengan jurusan yg kami inginkan agar mempunyai prospek ke depan, dan mati2an pula kami berusaha untuk mendapatkannya..

tp sadarkah mereka..
usaha itu telah mengurangi saat-saat terakhir kami bersama..

kami fokus selalu kedepan, dan saling mendoakan dan mendukung satu sama lain agar sukses kelak dan diterima di universitas yg kami inginkan,

tapi sadarkah mereka..
saat itu sama saja kami saling mengucapkan 'selamat berpisah' secara tidak langsung yang tanpa kami harus sadari..

sejak beberapa bulan lalu, pikiran kami hanya kedepan
kami berpikir kapan kami kuliah, bagaimana kuliah nanti, apakah kami kan sukses..

tp sadarkah mereka..
bahwa kami akan meninggalkan masa SMA..
masa2 kami mulai beranjak dewasa, dan mengerti tentang arti cinta yg lebih dalam, yaitu cinta terhadap sesama manusia..
seharusnya kami jg harus berpikir flasback..
kapan pertama kali kami bertemu, bagaimana kami akhirnya bisa menjadi teman, hal-hal apa saja yg telah kami lewati selama 3 tahun ini..

aku baru tersadar itu..
perasaan ku sangat tidak karuan..
disatu sisi aku senang dapat lulus dari sekolah yg menurutku sangat menjengkelkan..
tapi di sisi lain yg baru saja aku sadari..
aku sangat sedihh..
karena kelulusan itu telah membawa kami pada gerbang perpisahan..
tidak dapat d ungkiri..
kami akan berpisah, bukan lagi pisah sekolah, tapi pisah kampus bahkan pisah profesi..
bukan lagi sekedar beda kelurahan atau kecamatan, melainkan bisa jadi kami beda kotamadya, provinsi, bhkan beda pulau..

selama ini kami terlalu sibuk melihat kedepan hingga kami lupa untuk melihat kebelakang..
didepan memang ada banyak hal yg menanti..
tp d belakang jg sudah lebih banyak hal yg kita lewati bersama..

dan terakhir adalah momentun wisuda..
itu adalah acara yg sangat kami nanti2..
kami mepersiapkannya sedetail mungkin, dan tak ingin kurang sedikit pun..
kami sudah berniat ingin bersenang2 disana..
tp sadarkah mereka..
bahwa itulah puncak nya..
puncak perayaan perpisahan kami..
mungkin memang aku yg terlalu bodoh, tapi inilah pendapatku "apakah pantas sebuah perpisahan yg tentunya akan memnuat kami tak bersama lagi, patut untuk disambut semeriah itu. itu adalah hal yg dapat membuat kami jrang bersama bhkan tak berjumpa lagi, tapi kami sungguh menanti2kannya dengan semangat."

kami memang sudah beranjak dewasa..
sudah seharusnya paham dengan hal ini..

tp dr semua itu, inilah yg ku anggap paling naif,
kami saling mendoakan agar d terima di PTN yg letaknya memang sangat berjauhan, padahal itu sama saja kami mengucapkan salam perpisahan..
dan sadarkah mereka, bahwa kami sadar akan keadaan lokasi yg berjauhan antara PTN, tp kami tdk sadar bahwa perpisahan yg sesungguhny terucap ketika kami saling mendukung..

maaf jika akiu berlebihan, aku hanya mengungkapan perasaan ku yg sedang tidak karuan ini..

Ini tulisan terakhir tentang masa-masa SMA. Bahkan yang ng-Like dan comment sangaaat banyak sekali. Ah jadi syediiiiih :')

KITA


Aku menyadari..
Tak kan ada cukup waktu untuk ku terus merenung..

sambil tetap menatap hampa layar monitor,
pikiran ku melayang ke masa-masa dimana kita masih bersama menyambut mentari..

setiap pagi,
kita pecahkan keheningan bumi dengan hiruk pikuk di sebuah gedung berlantai tiga..
tak peduli teguran orang dewasa,
kita tetap tertawa bersama orang-orang yang kita sayang..

melewati masa jenuh namun berarti selama berjam-jam,
namun itu tak membuat kita gentar untuk tetap kembali kesana setiap harinya..
dan lucunya kita selalu melakukan hal yang sama,
berdoa agar sore cepat datang..
suara bising -yg padahal sangat menganggu- terasa begitu indah dan selalu kita nantikan..
apalagi buat si pemalas, suara itu akan mebangunkannya dari tidur dan dengan cepat ia akan kembali segar..
karena itu tandanya,
-Sore- saatnya kita kembali ke rumah..
atau menghabiskan petang, melihat berputarnya waktu bersama sambil menjalankan aktivitas eksul.

Setiap event apapun yang akan di laksanakan di gedung itu,
pasti selalu ramai dan menjadi topik pembicaraan di setiap sudut ruangan..
dan kita, tak akan pernah mau ketinggalan untuk hal itu..
tapi tak dapat d pungkiri,
banyak juga dari kita yang acuh dan tak begitu respect..

dan betapa bangganya kita, ketika menjadi seorang senior..
kita memposisikan diri kita jauh d atas langit..
apalagi dengan kebanggan kita yg takkan pernah runtuh setelah membandingkan diri dengan para junior..
yah, pada akhirnya kita sama saja seperti mereka..

bunga-bunga asmara yang terus merekah..
membuat pagi kita selalu merona..
memadu kasih dengan si dia, membuat dada jd berdebar..
seakan kita datang k tempat itu, hanya untuk menjumpai dia..
dan melupakan tujuan utama..

yah selamat bagi yang beruntung menjalin cinta..
tapi bagi mereka yang memuja..
-jangan salah- mereka pun tak mau kalah..
meski hanya dapat memandang si dia dari jauh, tapi pagi kita tak kalah merona dengan pasangan-pasangan itu..
setiap terlintas dirinya, kita hanya dapat histeris sendiri dalam hati,
namun itu menambah semangat untuk tetap terus k tempat itu dan melakukan hal yg sama..
dan kita takkan pernah bosan..
hingga terkadang kita bermimpi, "kapankah kami dapat melakukan hal yg sama seperti mereka (menunjuk mereka yg sedang kasmaran)"..
padahal kita tak pernah tahu, mungkin kita bisa melakukan hal itu lebih romantis dari mereka..
karena tentu dari pengalaman mereka lah kita dapat belajar..

yahh..
masa remaja yang indah..
hal itu takan terjadi dua kali..
ketika terlewat, kita hanya dapat tersenyum ..
mengenangnya dengan perasaan sakit..
karena tersadar hal itu takkan kembali..

Tapi harus kita syukuri..
masa-masa itu pernah kita alami..
masa2 dimana kita merasakan bermacam hal sambil mempelajari satu-persatu hal itu..
masa2 dimana kita masih merasa seperti anak2..
masa2 dimana kita masih berpikir egois dan tak peduli dengan segalanya..
masa2 dimana kreatifitas yg biicrara..
masa2 dimana gejolak muda sedang menggebu..
dan masa2 itu kelak, akan terukir manis d setiap pikiran2 kita..
dan kelak juga akan kita ceritakan keindahannya terhadap anak-cucu kita..

kini kita telah beranjak dewasa bersama..
mempunyai cita dan asa yg berbeda-beda..
kita telah bisa sedikit demi sedikit berpikir realistis tentang masa depan..
jalan kita mungkin akan terpisah..
kita terlepas keluar dari gedung itu..
kini kita sudah berada d dubia orang dewasa..

tapi ingat,
jika suatu saat
kita merasa terasingi..
kita terkhianati..
kita tak lagi d pedulikan..
-yah itulah kejamnya dunia orang dewasa-
jangan penah mnyerah, karena kita akan selalu berjuang bersama meski berbeda ruang dan waktu..

dalam setiap doa,
kita saling mendukung dan menjaga


dan akhirnya,
aku kembali dari lamunan ku..
tak terasa sudah sekian kata yg ku tuliskan disini :)



Ini tulisan di Notes FB yang gw tulis menjelang lulus SMA.  Waktu itu banyak yang nge-like dan bahkan samapai terharu hehe . Kalo baca ini lagi tuh jadi pengen balik lagi ke masa Putih Abu-Abu :')

Dulu

Semakin dewasa kenapa tingkat imajinasi gw semakin rendah yaaaa ?
apa karena kebanyakan konsumsi bokep ? ahahaha
Abisnya tuh beda bgt gw yg dulu sama yg sekarang.
Dulu gw gak bisa liat buku kosong, pasti deh langsung full isi gambar, puisi, cerpen, bahkan lagu ciptaan sendiri.. *entah kemana buku-buku penuh kenangan itu :(*
Bahkan pertama kali punya komputer, isinya cerpen semuaaaaaah.
Notes facebook gw pun isinya coretan tangan gw semua, mulai dari puisi sampai curhatan berbahasa tinggi deh pokoknya.
Sekarang bikin cerpen aja setengah-setengah.
Nulis blog aja standar bgt, blog gw sm notes facebook gw jg kerenan notes gw kemana-mana.
Dulu dalam seminggu bisa bikin sampai 5 notes saking senengnya nulis.
Sebenernya sih kalo dipikir-pikir lagi bukan imajinasi gw yg berkurang, tapi gw nya yg makin males.
AAAAAAh kangen gw yg dulu.
Ada suatu kebanggaan ketika gw liat hasil karya gw lagi :))

Sebagai bonus, gw bakal masukin tulisan-tulisan lama gw di notes ke blog yaaaah. hehehe

Selasa, 04 Desember 2012

Sahabat Jadi Cinta


Kuhantarkan bak di pelataranHati yang temaramMatamu juga mata matakuAda hasrat yang mungkin terlarang
*Satu kata yang sulit terucapHingga batinku tersiksaTuhan tolong aku jelaskanlahPerasaanku berubah jadi cinta
Reff 1:Tak bisa hatiku merapikan cintaKarena cinta tersirat bukan tersuratMeski bibirku terus berkata tidakMataku terus pancarkan sinarnya
Kudapati diri makin tersesatSaat kita bersamaDesah nafas yang tak bisa teruskanPersahabatan berubah jadi cinta
Back To *Back to Reff
Reff 2:Apa yang kita kini tengah rasakanMengapa tak kita coba persatukanMungkin cobaan untuk persahabatanAtau mungkin sebuah takdir Tuhan



Persis bgt !! 

adik

Gw ingin punya adik lagi. adik yang lain, bukan yg sekarang. adik yg lebih bisa menghargai dan menghormati kakaknya. 

pada penasaran gak sih sama adik gw yg sekarang kaya gimana ? yah kaya gitu deh. kaya orang lain.
gak pernah manggil gw kakak, gak pernah memperlakukan gw sbg kakaknya, gak pernah berkorban buat gw.

tgl 8 desember nanti ualng tahun dia yg ke 18. dan gw gada persiapan kado apapun. gw sengaja lakuin itu. bukan karena gak punya duit. tapi karena gw capek berkorban mulu. toh gw gak ngasih kado pun gak masalah. materi dia sudah cukup.

gw mau curhat loh ya, bukan buka aib. gw cuma mau ngeluarin unek-unek gw aja. sebenrnya ini sudah gw rasain lama cuma selalu gw simpen sendiri. tapi ibrat air yang ditampung akhirnya membludak.

dulu adik gw udah kaya temen gw sendiri. kita cuma beda dua tahun. temen kita di rumah pun sama. kita sering main bareng, bahkan ngaji dan les bahasa inggris pun bareng. dulu dia mudah diatur dan bersahabat. dia sering gw paksa main ibu-ibuan atau guru-guruan hehe. dia juga sering ikut kemana aja gw pergi. 

pada jamannya warnet baru muncul, kita sering ke warnet berdua. dulu warnet jauh-jauh, jadi kita naik motor, gw yang sering bawa motornya. kita ke warnet cuma bisa buka google doang, hunting gambar smack down. terus kita sering jalan berdua ke Mall, lebih tepatnya ke gramedia. abis itu pasti photobox. Bahkan dia gak malu buat nyamperin gw yg lagi jalan di mall sama temen2 gw yg cewek. dan akhirnya kita malah nonton bareng2 di 21, dia juga ikut patungan nambahin beli tiket bioskop buat temen gw yg kurang mampu :)

apalagi ya kenanganya ? yah sebenernya banyak. banyak bgt. dulu waktu jamannya SD gw sayang bgt sama dia. meski sering berantem tapi kita gak pernah diem-dieman. malah dulu kalo gw udah marah dia pasti langsung takut. Bukan cuma dia, temen2 gw di rumah jg takut sama gw, makanya dulu gw yang selalu ngelindungi dia dari ulah temen-temen gw yg jail. di pengajian pun kita dikenal adik kakak yang ideal. sama-sama disayang guru ngaji dan ngajinya dulu paling bagus hehe. kita selalu berangkat ngaji bareng dan pulang bareng. 

Dulu dia sering nganterin atau jemput gw di rumah temen. nganterin ke toko buku jg sering, apalagi ke warnet. bahkan dia pernah tengah malem ke warnet buat ngeprintin tugas gw. tanpa imbalan loh waktu itu. pokoknya dulu kita akrab bgt. 

Sampai akhirnya kita udah pada gede, dan dia mulai jauh berubah. gak pernah lagi manggil gw kakak, gak pernah ngehargain gw, bahkan nganggep gw pun nggak. 

kalau gw minta bantuannya buat jemput atau nganterin atau bantuan apapun itu pasti harus diupahin. bahkan udah diimingi upah pun dia tetep gak mau. kalo ada acara di keluarga besar gw, dia malah naik motor sama sepupu gw atau bahkan lebih milih sendiri dibanding boncengan sama gw. selalu kasar sm gw. bahkan disaat jalan-jalan sama keluarga kecil gw, kita udah kaya org lain. contohnya pas ke taman safari family gathering dari kantor ayah. dia milih duduk sendiri trs diem aja. pas disana gw ajak main arena pun dia gak mau, tetep diam aja. pas di restoran pun gw becanda sama ayah ibu dia jg diem. bahkan pas makan malam gw asik poto2 sm ibu dia jg tetep diem. malah dia lebih milih ninggalin gw -___- 

terus waktu itu gw minta anterin beli kue buat ibu, beli handphone, dan masih banyak lagi, dia gak mau. tapi dia mau tuh nganteri meylani beli kue buat adeknya -.- gw juga nitip dibeliin makanan karena di rumah lagi ada temen gw nginep dia gak mau, tapi dia mau tuh mampir ke PIK buat beliin meylani kacamata hitam untuk ospek. 

yah pokoknya gitu deh, udah terlalu males buat ngingetnya lagi. masih banyak hal sebenernya. tapi yaudahlah lupain aja.