Minggu, 29 Januari 2012

Surat Cinta untuk Calon Suami

Kpd,Yth
Calon Suamiku
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dear calon suamiku
Apakah kabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur
Karena dapat menatap kembali fananya hidup ini
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?

Wahai calon suamiku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?

Disini aku di tempa untuk menjadi dewasa,
agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.

Kadang aku bertanya-tanya,kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku.
Bagian terapuh diriku, namun kini aku tahu jawabannya.

Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya.
Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah “memiliki” aku di hatimu..
Calon suamiku..
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi mujahid yang tangguh, hingga akupun bangga “memilikimu” kelak

Apa yang kuharapkan darimu adalah keshalihan
Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang akan kau dapati
Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, calon suamiku.

Wahai calon Suamiku..
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang sholehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat
Namun nanti, setelah menjadi istrimu, aku berharap menjadi pendamping yang sholehah agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang sholeh.

Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela.
Aku harap begitu pula dirimu.

Aku yakin kaulah yang kubutuhkan,
meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan..

Calon suamiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubung menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubug derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih..
Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Ta’ala..
Bunga ini akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.

Calon suamiku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Itulah yang kini kuhadapi.
Kelak saat kita tengah besama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.

Bersabarlah Calon Suamiku..
Do’aku Selalu…
Agar Allah memudahkan jalanmu Tuk menjemputku sebagai bidadarimu…

Semoga Allah Selalu Menjagamu,Agar tak tersentuh yang bukan mahrammu, Meski hanya seujung kuku..
Agar Kau bisa Mempersembahkan dirimu “seutuhnya” untukku..
Seperti hal nya aku, Yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya, “hanya” untukmu..
Sudah dulu ya calon suamiku..
Salam Cintaku Untukmu..

Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Calon Istrimu


Senin, 16 Januari 2012

percaya diri adalah kawan sejati

dear pede,  

halo kamu yang disini, di dalam tubuh ku sendiri, apa kamu nyaman disana ? kalau aku jelas sangat nyaman dengan keberadaan mu hehe. Sebelumnya terimakasih ya udah jadi bagian diriku.  Kamu tau nggak, sebenarnya kamu itu adalah sesuatu yg paling aku banggakan loh. *eheum, kamu boleh berbesar hati kok hehe*. Ya bagaimana tidak, kamu adalah sahabat dari segala sahabat yang aku punya. Kamu gak pernah ninggalin aku. Bahkan kamu mengahdirkan banyak teman untuk ku.

Sekali lagi terimakasih ya karena kamu gak sungkan hadir pada diri ku yg tidak istimewa ini. Justru kamu lah yg memberikan keistimewaan itu. Karena kamu, aku jadi berani untuk mencoba hal baru, memperluas pergaulan, serta mendekati seseorang yang aku puja. Terimakasih sudah menjadi kekuatan serta teman seumur hidup ku. Aku nggak takut jika harus sendirian, karena aku yakin dengan kepecayaan diri ku, yaitu kamu, bisa menghadirkan teman yang sesungguhnya untuk ku. Maka itu aku mohon, jangan bosan-bosan ya untuk show off', tapi jangan terlalu over juga haha. Teruslah berkembang dan bawa aku pada dunia baru dengan penuh percaya diri :)

Minggu, 15 Januari 2012

sebuah anugerah singkat, sang sahabat

Dear Puput puji astuti

Hai, apa kabar ? kalau kabarku jelas sangat baik. Semoga kamu baik-baik juga ya hoho. Kamu masih inget aku nggak ? yah emang sih udah lamaaa banget kita gak ketemu. Terakhir ketemu februari 2006, sebelum kamu dan keluargamu kabur entah kemana :'). Mungkin saat itu aku masih terlalu naif tentang berita kepergianmu. Bagaimana tidak, sehari sebelumnya kan kita masih tertawa dibawah atap yang sama. Tiba-tiba esoknya ada kabar kau dan keluargamu menghilang dari rumah kontrakan kalian. Semua tetanggamu mencari hingga ke sekolah, dan sampailah berita itu menjadi hotnews di sekolah. Seandainya kamu tahu, saat itu kamu sukses loh jadi seleb dadakan sekolah hehe. Ya, sebenarnya aku tahu pasti alasan mengapa keluarga mu kabur dari kediaman kalian sebelumnya. Aku tahu terlalu banyak tentangmu, hingga masalah keluraga yang kalian hadapi, dan masih teringat betul hingga kini segala cerita duka lara mu di benakku. 

Dulu kita terasingkan di kelas, sampai-sampai saat istirahat, belajar, sampai olahraga pun kita habiskan hanya berdua dan itu hanya untuk saling bercerita. aku lah yang banyak mendengarkan. Aku tahu bagaimana sulitnya keadaan keluargamu. Mulai dari tinggal di rumah kontrakan kecil dengan penghuni rumah yang banyak, hutang keluarga mu kepada hampir semua tetangga, hingga kisah cinta mu yang penuh perjuangan. Namun beruntungnya mereka memiliki sulung seperti mu. Seorang gadis tangguh yang tak gentar pada penderitaan. Kau temanku yang cerdas dan cantik, berkat kamu aku benar-benar mengerti tentang arti sebuah kehidupan. Siapa sangka kau memiliki kehidupan yang begitu pilu, manakala ketika disekolah kau nampak ceria dan selalu cerdas. Keterbatasanmu tak pernah mengurangi amal ibadah mu untuk selalu bersedekah. Aku bangga kawan, sangat bangga memilikimu. Kau gadis yang pantang menyerah dan penuh perjuangan, namun sayang keluargamu tak setangguh dirimu. Sebenarnya aku tak percaya kau bisa begitu saja merelakan sekolah yang paling kau banggakan, setidaknya kau bisa berontak, tapi aku mengerti rasa cinta mu terhadap keluraga lebih dari sebuah arti kebanggan itu. 

Btw, setelah kamu pergi sebenarnya aku sangat terpuruk bahkan sempat membenci kamu. Karena kamu adalah satu-satunya sahabat terbaikku dan malah pergi meninggalkanku sendiri. Tapi ternyata aku sadar. kau adalah anugerah yang tidak sepantasnya aku benci, karena ketika kau pergi pun, kau masih memberiku kebahagiaan. kepergianmu memberikanku kesempatan untuk mencoba berteman dengan yang lain. Kini semua teman sekelas kita dulu adalah teman terbaiku. Aku pun sudah tumbuh menjadi seorang gadis yang tak kalah tangguhnya darimu hehe.

Emmm mungkin segitu dulu kabar dan cerita dariku. Aku sebenarnya juga mengharapkan cerita darimu. Tapi sampai saat ini aku sama sekali tidak tahu keberadaan kamu. Yang pasti sejak enam tahun ini, kesehatan serta  kebahagaiaan mu dan keluarga merupakan salah satu doa wajib yang selalu ku lontarkan pada Tuhan. Ini adalah wujud terimakasih ku pada-Nya karena telah mengirim kamu untuk ku meski hanya 1,5 tahun kita bersama. Semoga kita kelak bertemu kembali, tak peduli bila harus di alam baka sekalipun. Sungguh aku sangat menantikan pertemuan itu kawan. Aku sayang kamu dulu, sekarang, dan nanti :)

salam dari sahabat mu


Ririn.