Kamis, 17 Januari 2013

Steve & Bella

Ini kisah True Storry, tentang Steve dan Bella, sepasang anak muda yang berhasil melawan ganasnya ujian cinta. Steve seorang pemuda tampan yang keras kepala dan pengangguran, sedangkan Bella adalah gadis yang biasa saja tapi sangat menyenangkan.

Bella dan Steve telah bersahabat sejak belia. Mereka bahkan berada pada satu kelompok yang sama, yang biasa kita sebut 'se-genk'. Banyak hal telah mereka lakukan bersama, hingga akhirnya benih-benih cinta tumbuh dalam hati mereka. Tapi sayangnya kisah cinta mereka  tak sesingkat ini.

Steve menyukai Merry, salah satu teman se-genk-nya. Bahkan mereka juga sempat memadu kasih, tapi sayangnya itu tak berlangsung lama, Merry memutuskan hubungan itu karena Steve adalah seorang pengangguran, Merry sungkan mengenalkannya dengan orang tuanya. Ya Steve benar-benar putus asa. Tapi mereka tetap berteman meski tak lagi menjalin hubungan spesial. Bahkan Merry pun meski demikian, ia tetap mencintai Steve.

Bella, seorang gadis biasa ini siapa sangka mampu menaklukan hati banyak pria. Bella itu tomboy, murah senyum, dan pintar bergaul. Hal itu lah yang membuatnya cepat akrab dengan pria-pria. Bahkan temanyna pun lebih banyak laki-laki. Hobbynya saja bermain kelereng dan layang-layang. Keunikan Bella menarik simpati banyak pria, hampir semua teman laki-lakinya menaruh hati padanya. Tapi tak satupun Bella pilih, kecuali satu, Herry. Ya Herry, adalah satu-satunya dari sekian laki-laki yang mampu menarik simpati Bella. Bahkan mereka juga memulai sebuah hubungan yang lebih spesial.

Sayangnya hubungan Bella dan Herry tak jua bertahan lama. Ada dua alasan, yang pertama karena Herry memiliki keyakinan yang berbeda, dan kedua karena Bella akhirnya mengetahui bahwa salah satu sahabatnya, Nancy, mencintai Herry. Bella pun mundur daru Herry perlahan. Namun ini menjadi tekanan bagi Bella, karena bagaimanapun Herry adalah oarang yang paling disayanginya saa itu, tapi dia juga menyayangi sahabatnya, Nancy. Hingga akhirnya baik Bella maupun Nancy, tak ada satupun yang bersanding dengan Herry. Karena Herry lebih dulu dipanggil Tuhan. Bella sangat terpukul dan sedih, tapi Bella yakin bahwa ini adalah jawaban terbaik dari kegelisahannya akan cinta. Ya Tuhan tahu mana yang terbaik.

Bella dan Steve pun menjomblo cukup lama. Steve tetap saling menyayangi dengan Merry tapi tanpa status. Sedangkan Bella kembali menjadi primadona se-genk. Tak ada satu pun temannya se-genknya yang berhasil menaklukan Bella, hingga akhirnya Bella dianggap sebagai milik bersama. Dan Steve, menjalani hubungan tanpa status ternyata bukan pilihan terbaik. Karena sebuah batasan, lama-lama rasa sayang itu memudar. Steve pun hampir tak ada lagi rasa untuk Merry.

Meski hidup dengan kisah cinta masing-masing, Steve dan Bella tetap saling berhubungan. Dan entah sejak kapan, Steve yang lebih dulu menaruh hati pada Bella. Mungkin ini salah satu alasan mengapa rasa sayangnya memudar pada Merry. Ya, Steve jatuh cinta lagi pada Bella, sahabatnya sendiri. Steve menyukai kesederhanaan, dan kesetiakawanan Bella. Karena Steve mengetahui pengorbanan Bella untuk mundur dari Herry demi Nancy. Steve semakin tergila-gila. Tanpa banyak basa-basi Steve pun mengungkapkan perasaanya.

Seperti biasa, Bella tak menggubris pernyataan cinta dari temannya, termasuk Steve. Tapi Steve berbeda, Steve lebih tangguh dari yang Bella duga. Meski Bella tak merespon cinta Steve, Steve tetap saja tak peduli. Dia semakin menunjukan kasih sayangnya. Banyak hal nyata yang Steve lakukan untuk Bella. Mulai dari menjemput Bella di kantor, hingga mengajak Bella sekedar makan dan ngobrol di luar. Padahal Steve seorang pengangguran. Bella tahu, Steve mengambil uang kakaknya untuk modal mendekati Bella. Bella pun tak banyak berkomentar dengan sikap Steve yang berubah total, seakan ia adalah kekasih Bella, padahal Bella tak pernah menjawab "ya" atas pernyataan cintanya tempo lalu. Ya begitulah Steve, keras kepala dan pantang menyerah. Selain itu hidup Steve juga dipenuhi dengan panggung kegengsian. Bayangkan saja, setiap kali makan diluar atau menjemput Bella, Steve tak pernah sekalipun mau dibayari Bella. Steve itu pengangguran, apalagi dia menjemput Bella dengan naik angkot. Tapi meski begitu Steve tidak pernah mengeluh apalagi menyesal.

Sejauh ini Bella sekalian ingin mengetes sejauh mana ketangguhan Steve mencintai dirinya. Karena banyak rumor yang beredar Steve hanya ingin memanfaatkan Bella. Karena pada saat itu Bella adalah wanita karir yang cukup sukses. Dan ternyata itu memang hanya rumor, karena Bella tahu sendiri bagaimana kerasnya Steve menolak setiap kali traktiran Bella. Bahkan ketika salah satu kakak Bella menikah di Purwokerto, Steve pun ikut mengantar Bella kesana, entah dapat uang darimana yang jelas Steve dengan gengsinya memaksa untuk tetap ikut bahkan membayari Bella naik kereta menuju Purwokerto. Bella pun kian lama kian luluh. Tapi perjuangan cinta mereka berdua masih terus berlanjut.

Namun sayangnya, orang tua Bella tidak setuju dengan kedekatan anaknya itu dengan Steve. Siapa yang tidak tahu kenakalan-kenakalan Steve? Steve itu suka mencuri ayam, atau buah-buahan di kebun orang, suka judi, dan suka mabuk-mabukan. Selain itu Steve juga seorang pengangguran. Orangtua Bella berang, secara terang-terangan ia menolak Steve. Tiap kali Steve datang, pasti disambut dengan siraman air, sabetan sapu lidih, atau cacian dari kedua orang tua Bella. Bahkan orang tua Bella pun berkata demikian, "Paling nggak meski kamu pengangguran, ya jadi anak santri gitu. Lah ini, udah pengangguran, kelakuan juga NOL. Mau dikasih makan apa anak kami!"

Bella tahu Steve tangguh, sehingga Bella yang mulai mencintai Steve, mengingkan Steve berjuang lebih keras. Secara perlahan Bella menasihati Steve untuk mulai berhenti bermain-mainnya, dan memikirkan masa depan. Steve disuruhnya untuk mencari kerja. Setidaknya Bella tahu, mengubah kebiasan Steve yang jelek itu lebih sulit, makanya Bella mengingkan Steve setidaknya mempunyai penghasilan untuk menarik simpati kedua orang tua Bella. Dan akhirnya Steve pun bekerja. Hasil dari itu semua adalah, Bella dan Steve patungan membeli sepeda motor agar Steve lebih mudah menjemput Bella bekerja. Ternyata memang mereka berjodoh, tempat Steve bekerja dipindahkan ke gedung yang sama dengan kantor Bella. Hanya berbeda lantai saja, sehingga mereka pun semakin dekat, pulang dan pergi bersama.

Steve semakin menunjukan ketangguhan cintanya, setiap gaji yang didapatkannya full diberikan untuk Bella, padahal Bella juga sudah memiliki penghasilan sendiri. Bahkan ketika Steve dines di Bali dalam waktu yang lama, sekembalinya ia ke Jakarta, ia langsung menjemput Bella di kantor tanpa lebih dahulu ia pulang ke rumah menemui keluarganya sendiri.

Orang tua Bella pun mulai luluh. Mereka mulai lelah mencaci-maki Steve. Bayangkan, sudah 3 tahun hal itu terjadi, dan selama itu pula Steve tetap bertahan memperjuangkan cintanya pada Bella. Namun lagi-lagi perjuangan Bella dan Steve tak hanya sampai sini, masih berlanjut. Kini maslah datang pada sahabat-sahabat mereka sendiri.

Andrew, salah satu teman Bella yang mencintai dirinya tidak terima Steve mendekati Bella. Dia pun sekokngkol dengan teman-temannya yang juga mempunyai rasa yang sama untuk Bella. Mereka tidak terima  Bella dimonopoli Steve. Intinya mereka hanya iri karena Steve berhasil menaklukan Bella. Mereka pun mempunyai banayak rencna jahat, salah satunya adalah menyebar banyak rumor. Bahkan langsung menyebar rumor itu ke Bella. Seperti mengatakan bahwa Steve itu hanya memanfaatkan Bella, Steve itu gemar main dengan wanita jalang, Steve itu gila judi dsb.

Suatu kali, Steve sedang berkunjung ke rumah Bella, ketika hendak pulang, ada yang aneh dengan ban motornya. Setelah di periksa, ternyata didalam bannya telah dimasukkan pasir. Ini merupakan salah satu ulah jahat Andrew dan temannya. Dan masih banyak lagi ulah-ulah iseng yang lainnya, bahkan Andrew dan teman-temannya secara terang-terangan menunjukan kebenciannya terhadap Steve. Steve tidak peduli dan tidak gentar, meski Steve menjadi musuh banyak orang. Hingga akhirnya Bella sendiri yang turun tangan, dan terang-terangan kepada mereka semua bahwa ia telah memilih Steve.

Bella dan Steve pun bertunangan untuk meresmikan hubungan mereka. Yah akhirnya hubungan mereka benar-benar resmi setelah 3 tahun mereka menjalani hungan tanpa adanya pengakuan status, bahkan tanpa adanya pernyataan cinta. Ini yang membuat Bella makin yakin memilih Steve. Karena Steve berbeda dengan pria-pria yang selama ini mendekati Bella. Steve tak pernah bilang cinta, atau basa-basi dengan kegombalan-kegombalan bulshit. Itu semua karena Hidup Steve sudah penuh dengan gengsi, apalagi untuk mengatakan cinta. Tapi meski begitu Steve selalu dengan jelas menunjukan kasih sayangnya. Ia lebih banyak bertindak daripada mengumbar kata cinta. Bahkan awal mula mereka dekat pun bukan kata cinta yg Steve lontarkan, melainkan niatan untuk semakin lebih dekat dengan Bella.

Begitupun dengan Steve. Dia setangguh itu mengejar cinta Bella karena Bella percaya sepenuhnya pada dirinya. Bella memberinya kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, Bella yang dari awal sudah tak merespon perhatiannya itu, tapi Bella tak pernah membuatnya putus asa dan patah semangat. Bella juga tidak pernah mempermasalahkan pekerjaan Steve, apalagi kenakakalan-kenakalan Steve lainnya. Berbeda dengan Merry yang dari awal jelas tidak terima dengan status 'pengangguran' Steve. Sehingga Steve pun tak ada semangat untuk mengejar Merry lebih jauh. Bagi Steve, Bella adalah sosok pelengkap kesempurnaanya. Bella yang paling mengerti dirinya. Tak pernah menuntut banyak, bahkan pernyataan cinta pun, karena Steve yakin, tanpa ia harus berkata banyak, Bella tahu seberapa besar rasa sayangnya terhadap Bella. Maka itu Steve tak pernah sekalipun ada rasa menyesal dan lelah untuk mendapatkan hati Bella seutuhnya. Termasuk menaklukan keluarga Bella yang begitu membenci dirinya. Bella telah merubah hidupnya menjadi lebih baik.

Ya dan akhirnya Bella dan Steve pun menikah. Mereka hidup berbahagia, meski juga tak semulus cerita ini. 
Setelah jatuh bangun, akhirnya Steve mendapat pekerjaan tetap di sebuah perusahaan. Bella pun berhenti bekerja dan mengurus anak-anak di rumah, tapi tetap aktif dengan bisnis kecil-kecilannya. Intinya keluarga mereka bahagia dan sejahtera. Steve kini menjadi kebanggaan orang tua Bella, dan menjadi tumpuan keluarga baik di keluarga Bella maupun keluarganya sendiri. Steve si pengangguran yang dulu diremehkan banyak orang, kini menjadi big boss (big dalam arti kata sebenarnya "gendut")

Merry yang dulu menolak hubungan lebih lanjut dengan Steve, hanya gigit jari melihat kesuksesan Steve bersama Bella. Merry si pemilih, kini hanya bersuamikan seorang supir angkot. Andrew pun yang dulu sering meremehkan Steve karena hanya seorang pengangguran, kini hanya berprofesi sebagai tukang ojek. Dulu ketika muda dia hanya membanggakan tanah warisan leluhurnya, hingga tanahnya habis, habislah masa depannya dan hanya mampu membeli motor untuk ngojek.

Steve dan Bella pun hidup dengan damai.
the end

ini adalah True Storry dari kedua orang tua gw hehe

Ini ketika bertunangan dahulu

Now !! BIG COUPLE hihi