Minggu, 13 November 2016

Jatuh cinta setiap hari

Sederas hujan yang turun di bulan nopember.
Semurni air yang muncul pada mata air.
Seluas samudra yang membentang di 7 benua.
Seperti itu lah gambaran cinta ku kepadanya.

Langkah-langkah kecil yang berlarian ke arah ku.
Suara-suara ribut yang memecahkan keheningan pagi.
Senyum hangatnya yang mengalahkan sinar mentari.
Serta semangat yang tak habis dimakan teriknya siang.

Tentang semua itu, setiap harinya aku jatuh cinta..
Jatuh cinta ku lucu, ada canda tawa bahkan amarah di dalamnya.
Dalam marah pun aku jatuh cinta.
Aku marah begitu karena aku terlalu mencinta.

Aku tak pernah membayangkan bahwa aku seberuntung ini.
Lebih dari sekedar indah, memiliki cinta setulus ini.
Bukan cinta untuk seorang pria yang ku puja.
Melainkan cinta pada sekumpulan anak manusia yang haus ilmu dan kasih sayang.

Wajah-wajah itu..
Yang selalu kupandangi dalam ruangan sepetak..
Yang berbalik memandangku hening dan hangat..
Yang kan selalu menjadi pendengar setia dalam kelas.

Tak jarang celotehan ringan mulai terdengar di ruangan.
Yang kadang berubah menjadi suara-suara bising yang mulai membahana.
Sering pula omongan ku tak ditanggapi.
Mungkin karena masih banyak yang terlalu sulit untuk mereka mengerti.

Wajar saja jika aku pernah marah.
Nasihat dan petuah akan kulancarkan disaat aku mulai jengah dengan yang berulah.
Aku tahu setiap laku anak tak pernah sama dan selalu berubah.
Dan begini lah resiko dari profesi yang kucintai sudah.

Terkadang aku pernah lelah.
Bahkan sempat terpikir untuk menyerah.
Mendidik anak manusia dan memberi ilmu pada setiap anak yang berbeda itu tidak lah mudah.
Tapi aku sadar bahwa anak-anak itu tidak ada yang salah.

Lebih dari sekedar jatuh cinta,
Saat melihat mereka yg tidak biasa kemudian menjadi bisa.
Mungkin masing-masing dari mereka memang berbeda.
Tapi cinta yang ku beri dan cinta yang ku terima selalu sama besarnya.

Aku bukan hanya mencintai profesi ini.
Aku sudah kadung cinta dengan mereka yang menjadi objek dari profesiku.
Aku banyak belajar dari mereka.
Belajar sabar, dan belajar mencintai serta dicintai.

Teruntuk anak-anakku,
Teruslah membuat ku jatuh cinta setiap harinya..
Janganlah sakit hati ketika ada kalanya amarah merasuki diri ini.
Karena dalam marah ku, cinta untuk kalian tak berkurang setetes pun.

Terimalah setiap ilmu dan petuah yang kusampaikan.
Buang semua rasa kantuk dan kesal dalam kelas.
Selalu sambut hari penuh bahagia dan cinta.
Maka belajar mu tidak akan pernah ada kata sia-sia.

Sayangi teman mu, dan berbagilah dengan mereka.
Karena kalian adalah pejuang-pejuang cilik yang akan membangun bangsa bersama di masa depannya.
Hormati orangtua serta seluruh guru-gurumu.
Ukir senyum mereka dan buat mereka bangga pernah mengenal dan mendidik mu.

Sebagaimana aku yang selalu membanggakan guruku di masa lalu,
Dan yang akan kalian banggakan di masa depan..
Dan tentang masa kini,
Tetaplah menjadi anak-anak berbakti yang membuatku jatuh cinta setiap hari.