Jumat, 04 Juli 2014

Patokan

Apa kalian pernah melakukan suatu hal berdasarkan faktor tertentu? faktor temen misalnya?
Nah ini dia. Gw mau bahas tentang patokan sebagai suatu standar.

Agak gimana gitu ketika tanpa sepengetahuan gw, temen-temen jadiin gw sebagai patokan mereka. Padahal walnya mereka cuma bertanya tentang sikap-sikap gw tentang suatu hal tsb. Gw adalah orang yang nyeleneh, yang melakukan hal sesukanya, cuma setiap tindakan gw tersebut pasti dapat gw pertanggungjawabkan, dan tentu dikuatkan dengan alasan-alasan logis dibelakangnya. Seperti kenapa gw lalai, kenapa gw terlalu santai, dan kenapa gw melakukannya semau gw. Tapi ternyata temen-temen gw yang (ternyata) juga setuju dengan alasan-alasan gw tsb menjadikan alasan bagi mereka juga untuk lalai. 

Kadang mereka mengikuti sikap gw tanpa mikir kebutuhan mereka sendiri. Jadi kalau ternyata mereka salah langkah, barulah gw dijadiin bulan-bulanan. Gw pun baru tau ternyata gw dijadiin patokan adalah ketika gw udah dijadiin bulan-bulanan. Alhasil gw harus bertanggung jawab buat nyemangatin mereka, padahal salah gw apa. Nyemangatin diri sendiri aja susah, sekarang harus nyemangatin temen-temen gw atas ulah mereka sendiri...

Seharusnya yang mereka lakukan adalah percaya diri sejak awal, terlebih penting adalah kenali potensi diri dan pahami apa kebutuhan utamanya. Sehingga mereka tidak perlu mencari kambing hitam untuk dijadikan patokan. Sehingga kalau salah langkah pun itu adalah keputusan mereka dari awal, jadi tak akan ada yang perlu disesalkan. Pada dasarnya mereka hanya mencari yang enak untuk diikuti. Mereka mengikuti gaya santai gw, padahal mereka tahu gw santai tapi gw kerja rodi. Bahkan bisa kerja sampai pagi. Itu yang gw bilang kenali potensi diri. Potensi kita untuk melakukan suatu hal lebih optimal. Kemudian kebutuhan, kalau mereka butuh hasil cepat seharusnya mereka juga bisa bekerja cepat. Jangan mengikuti kerja santai gw, lalu berharap hasil yang cepat pula. Dari situ aja mereka udah salah. Lau percaya diri, kalau mereka hanya bisa mengikuti cara kerja orang lain, berarti mereka tidak percaya pada kemampuannya sendiri. That's it.


0 komentar:

Posting Komentar